Bayi BBLR

Apakah Bayi BBLR Itu ?

     Bayi BBLR (berat badan lahir rendah) adalah bayi baru lahir dengan berat badan yang rendah, yaitu dibawah 2500 gram, baik lahir belum cukup bulan (prematur) maupun cukup bulan (matur).

Apakah Infeksi

pada Bayi BBLR Itu ?

     Infeksi pada bayi BBLR adalah proses penyakit akibat masuknya kuman (bakteri, virus, protozoa, parasit) ke dalam  tubuh bayi.

Mengapa Bayi BBLR

Mudah Terkena Infeksi ?

     Karena daya tahan bayi BBLR tidak sekuat bayi dengan berat badan cukup (di atas 2500) disebabkan belum sempurnanya sistem   imunologi dalam  memproduksi zat kekebalan untuk melawan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

     Bayi BBLR hanya memiliki Imunoglobulin G (IgG) yang didapat dari ibu melalui plasenta sebagai zat kekebalan, sehingga sangat rentan terhadap infeksi.

Bagaimana Tanda-Tanda Dini Infeksi Pada Bayi BBLR?

 Tanda-tanda infeksi pada bayi BBLR seringkali tidak khas, namun beberapa perubahan pada bayi dapat dijadikan sebagai tanda dini dari adanya infeksi, yaitu:

1. Perubahan tingkah laku tidak seperti biasanya.

2. Malas minum / menetek.

3. Gelisah atau nampak mengantuk.

4. Frekuensi nafas meningkat.

5. Berat badan tiba-tiba turun.

6. Pergerakan berkurang.

7. Suhu badan turun.

Bagaimana Mencegah

Infeksi pada Bayi BBLR?

     Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi dengan sabun antiseptik atau sabun biasa selama 1 menit.

     Terus menyusui bayi, karena ASI mengandung zat yang melindungi saluran cerna bayi dari masuknya kuman.

     Membersihkan payudara sebelum menyusui bayi.

     Jaga kebersihan tubuh bayi dan usahakan agar tetap hangat.

     Jaga tali pusat tetap bersih dan kering sampai tanggal (puput).

     Memakai baju bersih dan memakai masker ketika menggendong / menyusui bayi.

     Tidak boleh mendekati bayi jika sedang pilek, batuk atau demam.

Mencuci bersih dan merebus botol, dot dan peralatan minum bayi jika terpaksa memberikan susu formula

Bayi BBLR anda menunjukkan tanda-tanda dini infeksi ?

       Periksakan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

       Ikuti program pengobatan dan perawatan.

       Tetap berikan ASI yang cukup.