Turbin cross-flow terdiri dari dua bagian mesin utama hirodinamika yaitu runner yang berputar dan nosel yang diam. Runner terbuat dari dua atau lebih lempengan plat berbentuk lingkaran yang digabungkan dengan susunan sudu-sudu turbin air atau inter-blade sehingga membentuk lingkaran dengan susunan sudu yang mengelilingi lempengan plat tersebut.
Cara kerja turbin cros-flow sangat
sederhana tapi berbeda dengan turbin pelton, dimana setiap inter-blade turbin cross-flow terjadi dua kali tumbukan. Terdapat
hubungan antara bentuk sudu, lebar sudu turbin, ketebalan semburan air, jarak
antara sudu dan diameter roda sehingga di butuhkan analisis yang jelas. Turbin
cross-flow atau turbin aliran silang merupakan pengembangan dari turbin
ossberger yang ditemukan oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hungaria) dan
Fritz Ossberger (Jerman).
Daerah penggunaan
turbin air
aliran ini baik sekali digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil dengan kapasitas daya yang dapat
dibangkitkan turbin cross-flow atau turbin air aliran silang ini dibawah 100 kw. Tinggi air jatuh
yang bisa digunakan di atas 3 m sampai dengan 200 m dan kapasitas antara 0.02 m3/dtk sampai
dengan 9 m3/dtk, dengan efisiensi kurang lebih
80%.
Gambar 2.3 Turbin cross-flow (Barglazan, 2005)
Keterangan Gambar 2.3
1. nosel
2. runer
3. pengarah nosel
4. rumah turbin
5. pipa pesat
6. lebar turbin
7. poros turbin
0 Komentar