A. Definisi Analisis Proksimat
Menurut
Tillman,et.al (1989), analisis proksimat adalah suatu metode analisis dan
penggolongan komponen yang ada pada makanan berdasarkan atas komposisi susunan
kimia dan kegunaannya. Cara ini dikembangkan dari Wendee Experiment Station di Jerman oleh Henneberg dan Stokman pada
tahun 1865, sehingga sering juga disebut ‘Analisis Wendee’
Dari
analisis proksimat akan didapatkan enam komponen dalam bahan pakan yaitu
air/bahan kering, abu, serat kasar, protein kasar, lemak kasar/ekstrak ether
dan ekstrak tanpa nitrogen (ETN) (Tillman,et.al,1989).
B. Air
Air
mempunyai kedudukan yang penting didalam tubuh, karena air menyusun kira-kira
75% dari jaringan-jaringan yang bebas lemak didalam tubuh dan merupakan bagian
yang langsung dari semua jaringan lunak di dalam tubuh
(Tillman,et.al,
1989).
Fungsi
air di dalam tubuh antara lain sebagai penghantar panas yang baik, sebagai
medium untuk aktivitas metabolik, juga berperan dalam pengisian cairan
sinovial, medulla spinalis dan otak sebagai pelumas pertautan tulang dan sebagai
cairan cerebrospinal serta bantalan sistem syaraf (Tillman, et.al, 1989).
Sumber
air untuk ternak berasal dari air minum, air yang terkandung dalam makanan, dan
air metabolik yang didapat sebagai hasil dari oksidasi makanan dan sintesa dari
molekul yang kompleks di dalam tubuh. Sedangkan hilangnya air dapat melalui
saluran pencernaan (feses), melalui air kencing, melalui saluran pernafasan
(uap) dan melalui kulit (keringat) (Tillman,et.al, 1989).
Menurut
Murniyati dan Sunarman (2004), cara pengukuran kadar air dapat dibagi menjadi dua golongan
sebagai berikut:
1.
Pengeringan (drying), yaitu cara pengurangan kadar air dengan menguapkan
air tersebut.
2. Dehidrasi,
yaitu cara pengurangan kadar air selain dari penguapan, misalnya dengan osmosa
penggunaan garam), pemerasan (pressing), pemasakan, perebusan atau
pengukusan, dan sebagainya.
C. Protein Kasar
Protein
adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi mengandung
unsur C, H, O dan N. Molekul protein adalah sebuah polimer dari asam-asam aminio
yang digabungkan dengan ikatan peptida.
Menurut
Tillman,et.al (1989) bahwa asam amino merupakan unit dasar dari struktur
protein yang sekurang-kurangnya mempunyai satu gugus amino (-NH2) dan satu
gugus karboksil (-COOH).
Asam
amino dikelompokkan menjadi asam amoino essensial dan asam amino non essensial.
Asam amino essensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh
tidak dapat mensintesisinya sendiri, contohnya adalah arginin, histidin,
leusin, isoleusin, lisin, methionin, fenilalanin, triptofan, treonin dan valin.
Sedangkan asam amino non essensial adalah asam amino yang dibutuhkan dalam
tubuh, dan tubuh dapat mensintesisnya sendiri, meliputi asam-asam amino alanin,
glisin, asam aspartat, asam glutamat, sitrulin, sistin, serin, tirosin, prolin,
hidroksiprolin (Tillman, et.al, 1989).
Fungsi
protein diantaranya membangun dan menjaga protein jaringan dan organ tubuh,
menyediakan asam-asam amino makanan, menyediakan energi dalam tubuh,
menyediakan sumber lemak dalam badan, menyediakan sumber gula darah, sumber
glikogen dalam darah, sumber enzim tubuh serta sebagai sumber beberapa hormon
tubuh (Tillman,et.al,1989).
D. Lemak Kasar
Lemak
adalah semua substansi yang dapat diekstraksi dari bahan-bahan biologik dengan
pelarut lemak (ether, kloroform, petroleum benzen, tetrachloride, acetone).
Lemak
mempunyai konsentrasi energi paling tinggi dibanding nutrien pakan lainnya
karena mempunyai struktur intra-molekuler karbon dan hidrogen yang lebih banyak
sehingga lemak merupakan sumber kalori yang penting disamping berperan sebagai
pelarut lemak.
Lemak
mempunyai fungsi sebagai sumber asam-asam lemak essensial, sumberprostaglandin,
sebagai pelarut dan karier vitamin yang larut dalam lemak, sebagai sumber
energi, serta dapat mengurangi “heat Increament” sehingga menaikkan efisiensi
pakan.
E. Serat Kasar
Fungsi
serat kasar bagi ternak antara lain memacu pertumbuhan otot-otot
saluranpencernaan pada ternak muda, dapat meningkatkan gerak peristaltik pada
saluran pencernakan dan berperan sebagaibulky, pada ternak ruminansia berperan
dalam menjaga ekologi rumen dan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme
rumen.
Serat
kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dan
hemiselulosa terdapat dalam struktur daun dan kayu dari semua bagian tanaman
dan juga dalam biji tanaman tertentu. Selulosa dan hemiselulosa dapat
dihidrolisis oleh mikroorganisme rumen pada ternak ruminansia menjadi VFA
(Volatile Fatty Acids), gas metan (CH4) dan karbondioksida (CO2) serta
melepaskan energi pada ternak ruminansia. Sedangkan lignin adalah bagian yang
mengayu dari tanaman mengandung substansi kompleks yang tidak dapat dicerna
(Tillman,et.al, 1989).
F. Abu
Secara
umum fungsi mineral adalah sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi serta
jaringan, mempertahankan keadaan kolodial dari beberapa senyawa dalam tubuh,
memelihara keseimbangan asam-basa dalam tubuh sebagai komponen dan aktivator
sistem enzim tertentu, memelihara kontraksi dan relaksasi dari otot jantung
(Tillman,et.al, 1989).
Berdasarkan
tingkat kebutuhannya, mineral dikelompokkan menjadi dua bagian utama yaitu
mineral essensial dan non essensial. Mineral essensial terbagi lagi menjadi dua
yaitu mineral makro (Ca, K, P, Mg, S, Cl) dan mineral mikro (Fe, Mn, Cu, Co, I,
Zn, Si, Mo, Se, Cr, F, V, Sn, As, Ni), sedangkan mineral non essensial misalnya
Al, Ti, B, Pb.
G. Bahan
Ekstraksi Tanpa Nitrogen
Bahan ekstraksi tanpa
nitrogen adalah hasil pengurangan antara 100% dan penjumlahan dari persentasi
kadar air, abu, protein, lemak dan serat kasar.
0 Komentar