A.
Pendidikan
1. Pengertian
a. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
(Notoatmodjo, 2003).
b. Menurut Ilham (2008), pendidikan dapat diartikan
sebagai :
1) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan
lingkungan.
2) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada
anak dalam pertumbuhannya.
3) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau
suatu tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat.
4) Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam
menuju kedewasaan.
2. Faktor-faktor pendidikan menurut ikhsan (2008)
Keenam faktor pendidikan tersebut meliputi :
a. Factor tujuan
Dalam praktek pendidikan baik dilingkungan keluarga disekolah maupun di
masyarakat luas banyak sekali tujuan pendidikan yang diinginkan oleh pendidik
agar dapat dicapai (dimiliki) oleh peserta didiknya.
b.
Factor
pendidik
Kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua katagori, ialah :
1)
Pendidikan
menurut kodrat, yaitu orang tua.
Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama dan
utama.
2)
Pendidik
menurut jabatan ialah guru
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dan tidak
pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara.
c.
Factor
peserta didik
Factor pendidik tradisional, peserta didik dipandang sebagai organisme
yang pasif, hanya menerima informasi dari orang dewasa.. dengan makin cepatnya
perubahan social, dan berkat penemuan teknologi, maka komunikasi antara manusia
berkembang amat cepat. Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang sama
bias memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung
kepada konteks yang mendorong perkembangan seseorang.
d.
Factor
isi/materi pendidikan
Yang termasuk dalam arti/materi pendidikan ialah segala seseuatu oleh
pendidikan langsung diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
e.
Faktor
metode pendidikan
Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar
interaksi ini dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan bahan/materi pendidikan yang tepat,
perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara yang didalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan.
f.
Factor
situasi lingkungan
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situassi
lingkungan fisis, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultura.
3.
Jenis-jenis
pendidikan menurut ihsan (2008)
a.
Pendidikan
luar sekolah yang tidak dilembagakan
Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalh
proses pendidikan yang diprose seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan
sdar atau tanpa sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sisitematis, sejak
seseoran lahir sampai mati, seprti didalam keluarga, tetangga, pekerjaan,
hiburan, pasar atau didalam pergaulan sehari-hari.
b.
Pendidikan
sekolah
Pendidikan sekolah adalah pendidikan disekolah, yang
teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu
tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
c.
Pendidikan
luar sekolah yang dilembagakan
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua
bentuk pendidikan yang diselengarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan
berencana diluar kegiatan persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar,
fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen
lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta atau peserta didik supaya
mendapatkan hasil yang memeuaskan.
Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari :
a.
Pendidikan
umum
Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan
peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwijudkan pada
tingkat akhir masa pendidikan.
b.
Pendidikan
kejuruan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekrja pada bidang tertentu.
c.
Pendidikan
luar biasa
Pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta
didik yang menyandang fisik dan mental.
d.
Pendidikan
kedinasan
Pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu departemen
pemerintahan atau lembaga pemerintahan non departemen.
e.
Pendidikan
keagamaan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menurut penguasaan pengetahuan khusus tentang
ajaran keagamaan yang bersangkutan.
f.
Pendidikan
akademik
Pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan
ilmu pengetahuan
g.
Pendidikan
professional
Pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan
penerapan keahlian tertentu.
4.
Jenjang
pendidikan, menurut ihsan (2008)
a.
Pendidikan
pra sekolah
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan untuk
meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, ketampilan dan
daya cipta yang diperlukan anak untuk hidup di lingkungan masyarakat serta
memberikan bekal kemampuan dasar untuk memasuki jenjang sekolah dasar dan
mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur
hidup.
b.
Pendidikan
dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan
serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup
dalam masyarakat sarta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan
untuk mengikuti pendidikan menengah.
c.
Pendidikan
menengah
Pendidikan menengah diselengarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiki kemampuan mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social,
budaya alam sekitar serta dapat mengembangkan keampuan lebih lanjut dalam dunia
kerja atau pendidikan kejuruan, pendidkan luar biasa, pendidikan kedinasan dan
pendidikan keagamaan.
d.
Pendidikan
tinggi
Pendidikan
tinggi merupakan lanjutan pendidikan menengah yang diselengarakan untuk
menyiapkan peserta untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
0 Komentar