Kehamilan
disebut juga graviditas, yaitu suatu rangkaian pristiwa yang dimulai dengan
konsepsi (pembuahan) antara sperma terhadap sel telur yang terjadi di dalam
atau di luar rahim, dan berakhir dengan persalinan (Isa, 2008).
Kehamilan
adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2007). Kehamilan
adalah kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan) (Suseno, 2009). Kehamilan
adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dan dilanjutkan
dengan nidasi/implantasi (Aprillia, 2010).
Menurut
Manuaba (1998) kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi, 2010). Primi yang
berarti pertama (Maimunah, 2005), gravida adalah seorang wanita yang sedang
hamil (Sarwono, 2007).
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil
untuk pertama kali (Sarwono, 2007). Primigravida adalah seorang wanita hamil
yang untuk pertama kali (Gobak, 2005). Primigravida adalah seorang wanita yang
kehamilan yang sekarang merupakan kehamilan yang pertama (Isa, 2008).
Trimester
ketiga biasanya disebut periode menunggu dan wasapada sebab pada saat itu ibu
tidak sabar dalam menunggu kehadiran bayinya (Hani, 2010).
Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
Keluarga mulai menduga-duga jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau
perempuan) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin sudah memilih sebuah
nama untuk bayinya (puidsdiknakes, 2003).
1. Ketidaknyamanan
Trimester III
a. Pusing
Penyebab yang
mengakibatkan pusing yaitu adanya kontraksi, ketegangan otot, dan keletihan.
Selain itu, ada pengaruh hormon, tegangan mata sekunder terhadap perubahan
okuler kongesti hidung, dinamika cairan saraf yang berubah dan alkholis
pernafasan ringan. Cara mencegah yaitu tehnik relaksasi, memasase leher dan
otot bahu, penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher, istirahat, mandi air
hangat (Dewi, 2010).
b. Sering
BAK
Penyebab sering BAK
adalah adanya tekanan uterus atas kandung kemih, nokturia akibat ekskresi
sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan, air dan
sodium tertangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari karena statis vena,
sedangkan pada malam hari terdapat kembali vena yang meningkat dengan akibat
peningkatan dalam jumlah output. Cara mencegahnya yaitu penjelasan mengenai
sebab-sebabnya, kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih, perbanyak
minum pada siang hari, kurangi minum mendekati waktu tidur pada malam hari
untuk mencegah nocturia, batasi minum bahan diuretik alamiah (Dewi, 2010).
c. Diare
Penyebab diare mungkin
dari hormon, mungkin dari makanan, efek samping dari infeksi virus. Cara
mencegahnya adalah cairan pengganti rehidrasi oral, hindari mkanan berserat
tinggi-sereal kasar, buah-buahan, sayur-sayuran, laktosa yang mengandung
makanan, makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupaan gizi
(Pusdiknakes, 2003).
d. Edema
Edema disebabkan peningkatan
kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal, kongesti sirkuler pada ekstremitas
bawah, peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus pada
vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferiora ketika berbaring. Cara
mencegah hindari posisi berbaring terlentang, hindari posisi berdir untuk waktu
yang lama istirahat dengan berbaring miring kekiri, dengan kaki agak
ditinggikan, tinggikan kaki jika dapat, jika perlu sering melatih kaki untuk ditekuk
ketika duduk atau berdiri, angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari
kaos kaki yang ketat atau tali atau pita yang ketat pada kaki, lakukan senam
(latihan) secara teratur (Pusdiknakes, 2003).
e. Hemoroid
Penyebab konstipasi tekanan
yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena hemorrhoidal, dukungan yang
tidak memadai pada vena hemoroid di area anorectal, kurangnya klep dalam
pembuluh-pembuluh ini yangh berakibat pada perubahan secara langsung pada
aliran darah, statis, gravitas, tekanan yang meningakat dalam vena panggul,
kongesti vena, pembesaran vena-vena hemmorrid. Cara mencegah hindari konstipasi,
makan makan berserat, gunakan kompres es, kompres hangat, atau sitz bath. Dengan
perlahan masukan kembali ke dalam rektum jika perlu (Pusdiknakes, 2003).
f. Keputihan
Penyebab hiperplasia mukosa
vagina, peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat
dari peningkatan kadar esterogen. Cara mencegah tingkatkan kebersihan dengan
mandi setiap hari, memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat
daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari nilon
(Pusdiknakes, 2003).
g. Konstipasi
Penyebab peningkatan
kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat, penurunan
motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari
kolon meningkat, tekanan dari uterus yang membesar pada usus, suplemen zat besi,
diet, kurang senam, penurunan kadar cairan.Cara mengatsi istirahat cukup, senam,
membiasakan buang air secara tertaur, buang air besar segera setelah ada dorongan,
tingkatkan intake cairan, minum cairan dingin atau panas (terutama pada saat
perut kosong) (Pusdiknakes, 2003).
h. Perut
kembung
Penyebab pemotolitas
gastrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya perlambatan waktu
pengosongan (8 progesteron/9 motilitin), penekanan dari uterus yang membesar
terhadap usus besar, masuk angin. Cara mengatasi hindari makanan-makanan yang
mengandung gas, mengunyah makanan secara sempurna, lakukan senam secara teratur,
pertahankan saat kebiasaan buang air besar yang normal (Pusdiknakes, 2003).
i.
Sakit punggung atas atau bawah
Penyebab
Kurcatur dari vertebra
umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar, spasme otot karena
tekanan terhadap akar syaraf, penambahan ukuran payudara, kadar hormon yang
meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek, keletihan,
mekanisme tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada
punggung, dan bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk,
dan bukan dengan berjongkok
Cara mencegah
1) Gunakan
body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
a) Berjongkok,
dan bukan membungkuk, untuk mengangkat setiap benda agar supaya kaki (paha),
dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tegangan
b) Lebarkan
kaki dan letakkan satu kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan kaki yang
lain pada waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk keseimbangan
pada waktu bangkit dari posisi jongkok
2) Gunakan
BH yang menopang dan dengan ukuran yang rapat
3) Berlatihlah
dengan cara mengangkat panggul, hindari ketidaknyamanan karena pekerjaan sepatu
dengan hak tinggi, mengngkat beban berat, dan keletihan
4) Gunakan
kasur yang keras untuk tidur
Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung (Pusdiknakes,
2003).
0 Komentar