Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

Pengendalian Kebisingan

Pengendalian Kebisingan





JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
1.       Piezoelektrik Microphone

Mikrofon Piezoelektrik adalah Mikrofon yang memanfaatkan fenomena dari efek piezoelektrisitas (kemampuan suatu material untuk memproduksi tegangan ketika dikenai tekanan) dimana sebuah Kristal piezoelektrik bertindak sebagai transduser. Walaupun sensor ini memiliki sensitivitas yang rendah tetapi sensor ini sangat tangguh dan mampu mengukur jangkauan tekanan dgn amplitudo yang tinggi. Sebaliknya, tingkat gangguan pada mikrofon ini pada umumnya cukup tinggi. Mikrofon ini pada umumnya digunakan untuk pengukuran tekanan kejut atau ledakan.
Bagian dalam mikrofon ini tampak dalam Gambar dibawah ini ;


Mikrofon jenis ini memanfaatkan karakteristik unsur tertentu dalam material keramik yang menghasilkan medan listrik bila terkena kompresi. Gelombang suara mencapai material keramik dan gelombang terkompresi dan terekspansi sesuai dengan kandungan frekuensinya. Material keramik yang terstimulasi menghasilkan korespondensi arus yang sesuai. Karakteristik material memungkinkan proses yang sebaliknya terjadi ketika terjadi perbedaan dalam potensial listrik sehingga material terkompresi atau terdilatasi; oleh karena itu material ini digunakan dalam konstruksi loudspeaker jenis tertentu. Kristal yang digunakan untuk pemasangan mikrofon piezoelektrik sangat sensitif terhadap panas dan kelembapan, sehingga memiliki karakteristik yang cenderung tidak konstan dan cepat aus. Kualitas suara yang dihasilkan tidak cemerlang, sehingga mikrofon piezoelektrik lebih sering digunakan dalam konteks radio dan televise.

Mikrofon Piezoelektrik  Menerapkan stres mekanik bahan-bahan ini menghasilkan arus listrik. Mikrofon piezoelektrik mengubah perubahan tekanan yang disebabkan oleh gelombang suara menjadi sinyal listrik.

Piezoelektrisitas adalah kemampuan dari suatu benda (pada umumnya kristal dan keramik) untuk menghasilkan potensial listrik sebagai response terhadap tekanan mekanik yang diberikan. Efek piezoelektrik adalah suatu efek yang reversible, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect). Efek piezoelektrik langsung adalah produk
si potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik. Sedangkan efek piezoelektrik balikan adalah produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik, contohnya adalah kristal lead zirconate titanate yang akan mengalami perubahan dimensi sampai maksimal 0.1 % jika diberi tegangan listrik.
Pada sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrik negatif adalah terpisah, namun tersebar secara simetris. Sehingga secara keseluruhan kristal bersifat netral.Masing-masing sisi membentuk kutub listrik. Dan ketika suatu tekanan mekanik diterima oleh kristal piezoelektrik bentuk simetris dari tiap-tiap muatan listrik tersebut berubah menjadi tidak simetris yang akan menghasilkan tegangan listrik. Sebagai contoh, 1 cm kubik kristal quartz dengan tekanan mekanik sebesar 2000 Newton akan menghasilkan tegangan listrik sebesar 12500 Volt. Berdasarkan arah datangnya tekanan, terdapat tiga operasi yang dapat dilakukan yaitu transverse effect, longitudinal effect, dan shear effect. Berdasarkan teknologi piezoelektrik beberapa besaran fisika dapat diukur, yang paling umum adalah tekanan dan kecepatan. Spesifikasi Piezoelektrisitas adalah efek gabungan dari sifat elektris bahan yaitu Fluks listrik, Permitivitas listrik, Medan listrik. Hukum Hooke.



2.       Condensor Microphone
Mikrofon jenis ini, disebut juga elektrostatik, memiliki kondenser/kapasitor di dalamnya. Salah stau plat kondenser merupakan diafragma mikrofon yang bergetar ketika gelombang akustik mengenainya. Getaran plat menghasilkan variasi pada jarak antara dua plat sehingga mengubah nilai kapasitansinya dan menyebabkan perubahan voltase pada ujung-ujung plat yang menghasilkan arus listrik. Diafragma dibuat dengan mylar (plastik) dilapis dengan emas (konduktor). Pada awalnya perlu disediakan voltase untuk mempolarisasikan kondenser. Voltase ini disebut phantom power dan biasanya disediakan oleh mixer yang terhubungkan dengan mikrofon. Lebih spesifik, setiap channel mixer memiliki tombol yang mengaktifkan phantom power dan mengirim voltase konstan 48 V ke mikrofon.
Mic condenser merupakan komponen elektronik yang menyimpan energi dalam medan elektrostatik, microphone jenis ini juga merupakan transducer yang menggunakan bahan dasar kapasitor yang berfunsi mengubah energi akustik menjadi energi listrik. Jenis microphone ini bayak banyak digunakan baik untuk keperluan live maupun recording.
Diagram berikut mengilustrasikan bagaimana phantom power bekerja: diagram pertama memperlihatkan skema elektrik, dan kedua menunjukkan skema logis, ketiga grafik signal dimana kita memahami sinyal teramplifikasi; amplifikasi voltase ini dibutuhkan karena arus yang dihasilkan mikrofon sangat rendah dan perlu diamplifikasi sebelum tiba pada tahap preamplifikasi mixer.
Gambar 2. Phantom power diaplikasikan pada mikrofon kondenser

Phantom power memiliki dua tujuan: untuk mempolarisasi kondenser di dalam mikrofon, dan untuk mengamplifikasi arus yang berasal darinya. Mikrofon kondenser lebih akurat dibandingkan mikrofon elektrodinamik karena diafragmanya terbuat dari material kecil dan ringan sehingga bersensitivitas tingi, sekalipun pada frekuensi tinggi.
Berikut adalah daftar singkat karakteristik utama mikrofon kondenser:
1.      Diafragma tipis untuk reproduksi frekuensi tinggi yang bagus
2.      Mudah rusak bila terkena tekanan suara sangat tinggi.
3.      Sangat rapuh sehingga tidak ideal untuk penampilan live: lebih sesuai untuk pekerjaan studio recording.

Cara Kerja Mikrofon Kondenser :
Condenser microphone bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke condenser microphone.
Gambar 3. Condenser Microphone
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal  tersebut, ada tipe condenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal yang digunakan dapat berasal dari baterai, atau dari “phantom” power (sebuah metode untuk memberikan daya kepada microphone melalui kabel mic tersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika dibandingkan terhadap dynamic mic, condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.
Keputusan untuk menggunakan condenser atau dynamic mic bagaimanapun diambil tidak hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkan physical setting juga. Praktisnya, penggunaan microphone harus memperhatikan untuk acara apa dan dimana mic tersebut akan digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil dengan kualitas suara yang sangat tinggi atau tidak.
Dalam pengoperasian mic condenser, jenis mic ini memerlukan suber daya baterai atau sumber daya eksternal phantom power agar microphone bisa beroperasi. Gampangannya mic ini harus menggunakan penguat atau preamp sebelum dicolok ke ampli atau alat lainya. Penggunaan mic condenser memerlukan konsumsi tenaga listrik, tenaganya bisa berasal dari baterai yang diletakkan dalam mic tersebut (harus diganti jika habis baterai) ataupun dari tenaga listrik eksternal (sampai 48 V, yang biasa disalurkan lewat kabel microphone). Akan tetapi beberapa jenis mikrofon kondenser buatan Eropa memakai sistem berbeda yang disebut tenaga “A-B” atau “T” yang tidak kompatibel dengan phantom power (untuk jenis ini kita harus berkonsultasi atau mempelajari manualnya, jadi bisa memilih mixer yang tepat yang mensupport jenis mic tersebut). Mic condenser menghasilkan sinyal audio yang lebih kuat dibandingkan dengan model mic dynamic. Mic condenser ini juga sanagat responsif dan sensitif dan sangat baik bekerja di high-volume, karena kesensitifannya tadi maka mic ini rentan terhadap distorsi.
Dalam mic ini terdapat kapasitor yang terdiri dari dua keping plat atau piringan yang keduanya mempunyai voltage atau tegangan. Salah satu dari plat tersebut terbuat dari materi yang sangat ringan yang bertindak sebagai diafragma dan sensitif dengan gelombang suara. Diafragma tersebut akan bergetar jika ada gelombag suara yang datang. Fungsinya adalah dengan merubah jarak antara dua plat tersebut maka akan merubah kapasitinya, jadi disaat plat bergetar maka hal yang terjadi adalah mula-mula plat akan berdekatan yang mengakibatkan kapasitas akan meningkat dan merubah voltasi muatan arus, kemudian sebaliknya plat akan menjauh yang mengakibatkan kapasitasnya menurun yang mengakibatkan voltasi juga berubah.
diagram mic electret condenser
Gambar 4. Diagram Mic Electret Condenser
Mic electret condenser merupakan jenis mic condenser juga yang menggunakan kapasitor sebagai elemen dasarnya. tetapi perbedaannya mic electret condenser menggunakan jenis kapasitor khusus yang mempunyai tegangan permanen yang dibikin saat pembikinan dipabriknya.
Bahan dasarnya semacam magnet permanen yang dalam hal ini tidak perlu menggunakan eksternal power untuk mengoperasikannya. Akan tetapi jika anda membeli mic electret condenser yang bagus biasanya menyertakan pre-amplifier dalam satu paket. Kesimpulannya selain perbedaan yang naknus utarakan diatar, sebuah mic electret condenser penjelasannya sama dengan mic condenser secara normal.


3.  1 oktaf, 1/3 oktaf dan Narrow Band
Kebisingan dengan spektrum frekuensi sempit (Narrow Band Noise), yaitu kebisingan yang konsentrasi energinya pada porsi kecil atau porsi pada spektrum yang dapat didengar.
Analisis terhadap kebisingan sangat diperlukan. Hal itu biasa dilakukan dengan alat octave band-analyzer, yang memiliki filter-filter yang disusun berdasarkan tingkatan oktafnya. Jika spektrumnya sangat curam dan berbeda banyak, skala 1/3 oktaf dapat digunakan. Untuk filter-filter oktaf disukai frekuensi-frekuensi tengah yang besarnya 31,5; 65; 125; 250; 500; 1000; 2000; 4000; 8000; 16000; dan 31500 Hz.
Untuk analisis lebih lanjut dapat dipakai narrow band analyzers (alat analisis spectrum sempit), baik dengan latar spectrum yang tetap, misalnya 2-200 Hz, atau spectrum yang melebar dengan frekuensi yang lebih tinggi. Alat ini lebih disukai di lapangan mengingat komponen kebisingan mungkin berbeda bergantung pada muatan mesin.

Dikutip dari :
1.http://jfkoernia.wordpress.com/2010/08/07/microphone-prinsip-kerja/oksida.com/blog/informasi/mempelajari-microphone-condenser-atau-kondensor
3.    http://www.scribd.com/doc/76500726/tugas-revisi-akustik



Posting Komentar

0 Komentar