Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

Kecelakaan Akibat Penggunaan Nuklir

Kecelakaan nuklir disebabkan oleh terlalu banyak energi, yang seringkali sangat berbahaya. Dalam sejarahnya, insiden pertama melibatkan paparan radiasi yang fatal. Marie Curie meninggal karena anemia aplastik, akibat paparan nuklir tingkat tinggi. Dua peneliti Amerika, Harry Daghlian dan Louis Slotin, meninggal karena kesalahan penanganan kualitas plutonium. Tidak seperti senjata konvensional, cahaya yang kuat, panas dan kekuatan ledakan bukanlah satu-satunya bahan mematikan dari senjata nuklir. Diperkirakan setengah dari korban yang meninggal di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dalam waktu dua sampai lima tahun setelah terpapar radiasi bom atom.

Kecelakaan radiologis dan nuklir sipil sebagian besar melibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Yang paling sering adalah pemaparan nuklir terhadap para pekerjanya akibat kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir adalah istilah yang merujuk pada bahaya serius dalam pelepasan material nuklir ke lingkungan sekitar. Yang paling terkenal adalah kasus Three Mile Island di Pennsylvania dan Chernobyl di Ukraina. Reaktor militer yang mengalami kecelakaan yang sama adalah Windscale di Inggris dan SL-1 di Amerika Serikat.

Kecelakaan militer biasanya melibatkan kehilangan atau peledakkan senjata nuklir yang tidak diharapkan. Percobaan Castle Bravo pada tahun 1954 menghasilkan ledakan diluar perkiraan, yang mengkontaminasi pulau terdekat, sebuah kapal penangkap ikan berbendera Jepang (dengan satu kematian), dan meningkatkan kekhawatiran terhadap kontaminasi ikan di Jepang. Pada tahun 1950an hingga 1970an, beberapa bom nuklir telah hilang dari kapal selam dan pesawat terbang, yang beberapa di antaranya tidak pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah jadi pengurangan kasus demikian.


Posting Komentar

0 Komentar