Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

manfaat dari coklat



Coklat Tidak Bikin Gemuk
Banyak wanita  menghindari coklat karena menganggap nya bisa  menyebabkan kegemukan. Lezatnya coklat memang menggoda lidah. Namun, bagi banyak wanita, makanan yang kerap dijadikan hadiah di hari valentine itu, dianggap bisa merusak program diet, menambah lemak dan membuat gemuk, bahkan kegemukan.
Sehingga sebisa mungkin dihindari. Padahal menurut ahli nutrisi, coklat tidak perlu dihindari karena tidak menyebabkan  gemuk apalagi kegemukan. Sebab pada dasarnya  coklat hanya mengandung lemak nabati yang tidak menyebabkan kegemukan karena lemak ini tidak berpotensi menjadi timbunan lemak di dalam tubuh.
Karena lemak nabati di dalam ciklat  yang disebut coccoa butter , di dalam tubuh dicerna  lebih lambat dan diserap lebih sedikit oleh tubuh. Sehingga, selain tidak menyebabkan gemuk juga tidak menimbulkan masalah kolesterol dalam darah.

POLA MAKAN

Hanya saja, coklat yang dijual di pasaran, kandungan lemak nabatinya kebanyakan sudah  diambil karena punya niali ekonomis lebih tinggi jika digunakan  sebagai campuran obat, kosmetik dan sebagainya.
Sehingga, kebanyakan cokalt yang dijual, kandungan lemak  alaminya sudah diganti  dengan lemak hewani. Selain itu, untuk meningkatkan cita rasa, coklat-coklat itu diberi  bahan tambahan, seperti susu, kacang-kacangan, minyak palem, gula dan sebagainya. Bahan-bahan tambahan itulah yang membuat coklt bisa menyumbang sejumlah kalori bila dikonsumsi.  Hal itu juga yang memunculkan dugaan bahwa makan coklat bisa menggemukan. Terlebih, ada anggapan makan coklat bisa bikin ketagihan.

BANYAK MANFAAT

Karena memang menyumbangkan sejumlah kalori, bagi mereka yang gemar  makan coklat dan sedang berupaya menurunkan berat badan, tak ada salahnya juga untuk mengurangi jumlah asupan coklatnya.
Meski, yang paling penting adalah mengatur pola makan yang tepat serta berolah raga secara teratur agar berat badan bisa berkurang.  Sehingga kita tidak perlu harus menghilangkan  sama sekali kesukaan pada coklat.
Apalagi Coklat juga punya beberapa manfaat bagi kesehatan. Di antaranya :
Membuat rileks, makan coklat bisa membuat tubuh serta pikiran menjadi  lebih rileks dan tenang. Efek tenang ini ditimbulkan dari theobromine yangterdapat dalam coklat. Sebab, bahan aktif ini punya efek menstimulasi sel saraf, sehingga menimbulkan rasa rileks.Selain itu, danya theobromine di dalam tubuh juga akan merangsang produksi senyawa kimia yang lain yaitu serotin.
Serotin ini yang kemudian membuat mood atau perasaan menjadi lebih baik. Sehingga, melakukan   kegiatan apa pun terasa lebih bersemangat.
  Tingkatkan gairah, perasaan bersemangat yang muncul setelah makan coklat itulah yang terkadang membuat penganan berasa manis pahit ini di anggap sebagai makanan peningkat gairah  bercinta atau  afodisiak.
Padahal, ketika seseorang merasa bergairah stelah makan coklat, itu sebenarnya lebih karena ia merasa  tenang dan nyaman. Makanya aktivitas seksual pun dapat dilakukan dengan perasaan senang
  1.   Sehatkan pembuluh darah, bahan aktif lain yang juga terdapat dalam coklat adalah polyphenol. Bahan ini ber khasiat sebagai antioksidan yangmampu melindungi pembuluh darah dari efek radikal bebas yang bisa mengakibatkan terjadinya arteroskleriosis atau penyumbatan pembuluh darah.  Demikian  hasil salah satu penelitian yang dilakukan di amerika
  kegiatan apa pun terasa lebih bersemangat.
  Tingkatkan gairah, perasaan bersemangat yang muncul setelah makan coklat itulah yang terkadang membuat penganan berasa manis pahit ini di anggap sebagai makanan peningkat gairah  bercinta atau  afodisiak. Padahal, ketika seseorang merasa bergairah stelah makan coklat, itu sebenarnya lebih karena ia merasa  tenang dan nyaman. Makanya aktivitas seksual pun dapat dilakukan dengan perasaan senang
  Sehatkan pembuluh darah, bahan aktif lain yang juga terdapat dalam coklat adalah polyphenol. Bahan ini ber khasiat sebagai antioksidan yangmampu melindungi pembuluh darah dari efek radikal bebas yang bisa mengakibatkan terjadinya arteroskleriosis atau penyumbatan pembuluh darah.  Demikian  hasil salah satu penelitian yang dilakukan di amerika
Cokelat Tak Membuat Gemuk Makanan yang sudah ada sejak 2.000 tahun silam di Amerika Tengah dan Meksiko ini kerap disalahkan karena menyebabkan gigi keropos dan membuat badan kegemukan. Namun, rasanya memang tak ada duanya, sehingga digemari orang di seluruh dunia. Namun perlu diketahui, tak semua cokelat bisa menyebabkan kegemukan. Misalnya, dark chocolate yang mengandung anti oksidan. Coklat ini baik untuk tubuh dan tak menyebabkan kelebihan berat badan. "Fakta menunjukkan, sepotong dark chocolate mengandung berlipat-lipat anti oksidan dibandingkan dengan sepotong cokelat susu namun kalorinya lebih sedikit. Cokelat susu dengan lemak jenuh dan kalori yang tinggi lebih mudah menyebabkan gemuk karena mengandung susu," kata Dr Wanda, kepada Upeks, saat ditemui di rumahnya, Senin kemarin.
Dark chocolate yang terbuat dari lemak Kokoa itu hanya mengandung sedikit lemak, di bawah suhu normal tubuh manusia. "Kalau Anda makan sepotong cokelat, lemak itu lumer di dalam mulut. Namun lemak kokoa tidak langsung diserap tubuh karena bukan dari jenis yang dapat menggemukkan tubuh," tambah Wanda. Tapi terkadang lemak Kokoa sering digantikan dengan minyak yang lebih murah, seperti Lesitin dari kedelai atau minyak Palem. Cokelat jenis inilah yang kadang bila dikonsumsi akan menyebabkan kegemukan.  
Sedangkan untuk jenis cokelat premium, hanya mengandung sekitar 50-70 persen cokelat padat. "Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini hanya mengandung sedikit kalori dibandingkan coklat umumnya. Pantaslah bila para pencinta cokelat sering protes bila cokelat disalahkan, padahal kegemukan sebenarnya disebabkan karena mengkonsumsi gula berlebihan," ujar Wanda.  Asam oleat yang juga terdapat di dalam cokelat merupakan jenis lemak tidak jenuh tunggal, setipe dengan lemak yang ada pada minyak Zaitun dan justru meningkatkan kolesterol baik (HDL). Tapi coklat dapat membuat gemuk bila dikomsumsi dalam jumlah cukup banyak. Cokelat terutama jenis susu mengandung kalori tinggi," jelas Wanda. Cokelat juga tidak meningkatkan gairah karena mengandung sejumlah bahan kimia phenylethylamine (PEA), peningkat mood kadar sedang. Ini merupakan bahan kimia sejenis yang diproduksi otak saat kita merasa senang atau jatuh cinta. Begitu pula dengan kolesterol, menurut penelitian Mayo Clinic, asam stearik pada cokelat, yang pada dasarnya merupakan lemak netral, tidak meningkatkan kolesterol jahat (LDL). Selain itu, coklat tidak menyebabkan gigi berlubang, justru penelitian di Osaka University, Jepang, kakao mengandung agen anti bakteri pelawan gigi berlubang. Kandungan gula yang kerap ditambahkan oleh pembuat cokelat yang menyebabkan gigi berlubang. Tapi sedikit bukti dari ilmuwan di University of Pittsburgh AS menyebutkan, cokelat memicu sakit kepala pada penderita migrain. ()

Cokelat tidak akan membuat Anda gemuk

Salah satu mitos yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa makan coklat membuat Anda gemuk. SALAH! Kenyataanya tidak ada makanan yang mengakibatkan "penggemukan" apabila dikonsumsi dengan wajar dan tidak berlebihan. Sebuah panduan dari Departemen Kesehatan Persemakmuran Negara Australia (1998) tentang pola makan sehat menyatakan bahwa kebanyakan orang bisa makan sejumlah kecil makanan tambahan sebagai bagian dari diet yang sehat, menunjukkan bahwa coklat adalah salah satu makanan sehat. Ingat bahwa makanan hanya setengah proses; latihan dan aktivitas juga penting untuk mengendalikan lemak di dalam tubuh.

Posting Komentar

0 Komentar