I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Marmer
merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pemanfaatan batu marmer di
Indonesia mempunyai prospek yang
cerah dan dapat mendukung program
pemerintah dalam kebijaksanaan
peningkatan ekspor nonmigas. Indonesia
memiliki kekayaan alam yang sangat
menunjang dalam pengembangan industri
marmer, baik dari segi kualitas maupun
jumlah cadangan yang dapat dimanfaatkan
sampai ratusan tahun. [Direktorat Pengembangan Potensi
Daerah BKPM, 2012]
Perkembangan
industri konstruksi di Indonesia yang cukup pesat, mendorong peneliti untuk
menciptakan bahan bangunan alternatif yang memiliki sifat lebih baik
dibandingkan bahan yang sudah ada. Salah
satu bahan alternatif adalah bahan komposit
yang merupakan material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya tidak
sama. Salah satu contoh penggunaan produk material komposit adalah sebagai
komponen interior rumah. [http://id.wikipedia.org/]
Perkembangan industri yang mengolah batu marmer,
mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah limbah buangan marmer baik berupa
butiran, serpihan maupun bentuk potongan. Salah satu pemanfaatan limbah itu
dengan membuatnya menjadi komposit.
Pembuatan
material komposit dengan meggunakan
matriks resin epoxi dan serbuk marmer
sebagai penguat akan menghasilkan material komposit dengan sifat-sifat mekanik
tertentu. Sifat mekanik material komposit salah satunya dipengaruhi oleh ukuran
partikel penguat, variasi ukuran partikel akan membentuk sifat mekanik yang
berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran
partikel marmer terhadap sifat mekanik komposit partikel marmer.
Sebelumnya sudah dilakukan penelitian oleh Ana
Armalia yang menganalisis kristal CaCO3 dan
morfologi permukaan komposit partikel marmer kalsit. Pembuatan komposit
partikel ini dilakukan dengan metode sederhana yaitu mencampurkan matriks resin
epoksi yang berpenguat partikel marmer. Komposisi partikel marmer yang
diberikan bervariasi yakni 33%, 50%, dan 60%. Ukuran butiran (mesh) komposisi
partikel marmer juga bervariasi yaitu 35 mesh, 60 mesh, dan 140 mesh. Sampel
dicetak lalu dikarakterisasi sifat fisik kerapatan, struktur kristal dan
struktur mikro.
Hasil yang diperoleh adalah kerapatan komposit
meningkat ketika komposisi partikel marmer bertambah, yaitu berada pada nilai
1,076 – 1,822 g/cm 3 . Nilai kerapatan ini dapat dikatakan sesuai
kaidah campuran, yaitu nilai kerapatan komposit berbanding lurus dengan fraksi
massa matriks dan penguatnya (Vlack 1983). Pada analisis SEM sampel dengan
komposisi partikel marmer 50% dan ukuran partikel 140 mesh menunjukkan
kekristalan yang baik, yaitu ukuran butir yang relatif kecil dan morfologinya
yang lebih homogen dibandingkan dengan sampel lainnya. Hasil pengukuran X-Ray
Diffracton (XRD) pada marmer menyatakan bahwa marmer mengandung CaCO3 (kalsium
karbonat) yang memiliki sistem kristal rombohedral. [Ana Armalia K, 2008]
Penelitian lain yang terkait dengan partikel
komposit adalah optimasi ukuran partikel dan komposisi dalam pembuatan tegel
komposit partikulate granit.
Pembuatan bahan dimulai dari pembubukan batuan granit
hingga ukuran mesh 100, 140, dan 200. Bubuk ini kemudian dicampur dengan
epoksi yang telah diberi hardener, dalam
wadah plastik. Hasil uji kekerasan dan kerapatan memperlihatkan peningkatan
nilai kekerasan dan kerapatan dari komposisi partikel dan matriks. Kekuatan
tekan komposit berkisar antara 28,5 - 89,5 MPa, sedangkan kekuatan bendingnya
14,12 - 37,8 MPa. Pengujian tekan dan
bending memperlihatkan ukuran optimum partikel antara angka 120-123µm dan
komposisi partikel berada diantara angka
55-61% . [Budiarto, 2004]
B.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Membuat komposit partikel dengan menggunakan resin epoxy sebagai matriks dan partikel
marmer sebagai penguatnya.
2.
Untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran partikel marmer terhadap sifat
mekanik komposit partikel marmer.
3.
Mendapatkan ukuran partikel terbaik komposit partikel marmer.
4.
Mengetahui ikatan antara marmer dan epoxy dengan pengujian SEM.
C. Batasan
Masalah
Adapun batasan masalah dari
penelitian ini, yaitu:
1. Sifat
mekanik yang diamati adalah kekuatan bending kekerasan , dan pengamatan permukaan
patahan menggunakan Scanning electron
microscop (SEM) komposit partikel marmer.
2. Variasi
ukuran partikel yang digunakan dalam penelitian ini 60 mesh, 100 mesh, 140
mesh, dan 200 mesh.
3. Resin
yang digunakan adalah jenis resin epoxy.
4. Komposisi
volume matrix dan partikel yang digunakan adalah 80% : 20%
D. Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang
permasalahan , tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan yang digunakan.
2.
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
Memuat tentang landasan
teori yang berkenaan dengan batasan masalah yang ditinjau.
3. BAB III. METODOLOGI
PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang
digunakan dalam pengambilan data pada pelaksanaan penelitian.
4.
BAB IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi data hasil pengujian dan pembahasan
bahan komposit.
5.
BAB V.
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang simpulan dan
saran yang
diambil dari pembahasan masalah.
6. DAFTAR PUSTAKA
Memuat referensi yang
digunakan penulis untuk menyelesaikan laporan tugas akhir.
7. LAMPIRAN
Berisi beberapa lampiran yang
diperoleh yang digunakan sebagai penyempurnaan laporan tugas akhir.
0 Komentar