Berat badan adalah ukuran
anthropometris yang paling banyak digunakan, karena parameter ini mudah
dimengerti, sekalipun oleh manusia yang buta huruf.
Berat badan merupakan parameter
yang sesuai karena cukup sensitive, erat hubungannya dengan konsumsi energy dan
protein yang merupakan dua jenis zat gizi yang paling sering menimbulkan
masalah. ( Sediaoetomo,2004 )
Menurut Supariasa ( 2001 ),
berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan antara lain:
a.
Parameter yang
paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan
konsumsi makanan dan kesehatan.
b.
Memberikan gambaran
status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodic memberikan gambaran
yang baik tentang pertumbuhan.
c.
Merupakan ukuran
anthopometri yang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia, sehingga
tidak merupakan hal baru yang memerlukan penjelasan secara meluas. Ketelitian
pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur.
d.
KMS (kartu menuju
sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan memonitor kesehatan
anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisiannya.
e.
Karena masalah umur
merupakan factor penting untuk penilaian status gizi. Berat badan terhadap
tinggi badan sudah dibuktikan dimana-mana sebagai indeks yang tidak tergantung
pada umur.
f.
Alat pengukur dapat
diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang tinggi dengan menggunakan
dacin yang sudah digunakan oleh masyarakat.
1.
Perubahan Berat
Badan Selama Hamil
Perubahan berat dikaitkan dengan berat badan ideal. Berat
badan normal, berat badan biasa, dan berat badan sekarang, perubahan tersebut
paling penting dicatat untuk mengetahui apakah seseorang mengalamai mal
nutrisi. Keadaan lain adalah untuk memantau keadaan hidrasi seseorang.
Penurunan berat badan secara mendadak dalam waktu singkat menandakan adanya
dehidrasi, sebaliknya jika berat badan mendadak bertambah berarti overhidrasi
tengah berlangsung. Perubahan berat biasa yang tak terjelaskan hingga sebesar ≥
10%, menandakan kesehatan terganggu, jika perubahan itu ≥ 20% dan penderita dikatakan
mengalami kritis yang dapat berakibat fatal manakala penyusutan berat itu
melebihi 30% dan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat jika mereka
kehilangan berat sebesar 40% ( oreang dewasa 20-25% )dari berat badan biasanya.
( Arisman, 2004 )
Tabel. 2.1.
Distribusi Berat Badan yang Diperoleh Selama Kehamilan
Dimana berat
badan diperoleh Perkiraan
Berat badan ( kg )
|
Bayi 3,2
Placenta 0,67
Cairan amnion 0,91
Rahim 0,91
Payudara 0,67
Darah 1,81
Cairan (
yang tertanam dalam jaringantubuh ) 0,9-1,3
Kandungan dalam
tubuh ibu ( lemak, protein, dan zat gizi lain ) 1,5-2,7
|
Total 10,5-12,17
|
Sumber : Ramaiah,2007
Kenaikan berat badan selama hamil ternyata dapat
berpengaruh terhadap kesehatan serta pertumbuhan janin dalam kandungan. Karena
kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ibunya,
dimana salah satu factor penting untuk kesehatan ibu adalah pengaturan berat
badan yang sebaiknya dilakukan sejak si ibu merencanakan kehamilan. ( Erwin
& Trick, 2007 ).
Kenaikan berat badan setiap ibu hamil berbeda-beda
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Jika sebelum hamil berat badan ibu
dibawah normal ( kurus ), pada trimester awal idealnya naik 2,25 kg.
selanjutnya berat badan akan terus naik minimum 450 gr per minggunya. Dengan
demikian total kenaikan berat badan selama kehamilan 13-18 kg.
Jika sebelum hamil berat badan ibu itu normal, pada trimester
pertama idealnya berat badan naik 1,5. Selanjutnya, berat badan akan terus naik
minimum 450 gr per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan
selama kehamilan 11-16 kg.
Namun jika sebelum hamil berat badan ibu diatas normal (
gemuk ), pada trimester awal idealnya naik hanya 900 gr. Stelah itu, per
minggunya hanya naik 300 gr. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan
hanya 7-11 kg. ( Wibiosono, 2010 )
Laju pertambahan berat selama hamil merupakan petunjuk
yang sama pentingnya dengan berat badan itu sendiri. Pemeriksaan anthropometri
yang bisa dilakukan ialah penimbangan berat badan. Pengukuran tinggi, penentuan
berat ideal dan pola penimbangan berat. Berat pada kunjungan pertama ditimbang
sementara berat sebelumnya jangan terlewatkan untuk ditanyakan. Berat sebelum
hamil berguna untuk penentuan prognosis serta keputusan perlu tidaknya
dilakukan terapi gizi secara intensif. Status gizi buruk ditandai oleh berat
sebelum hamil 10% dibawah atau 20% diatas berat ideal. Sebaiknya menentukan
patokan besaran pertambahan berat sampai kehamilan berakhir sekaligus
menentukan prosesnya dan mencatatnya dalam KMS ibu hamil perlu dilakukan.
Selama trimester 1 kisaran penambahan berat sebaiknya 1-2 kg, sementara
trimester II dan III sekitar 0,34-0,5 kg per minggu. Pertambahan berat < 1
kg selama trimester II dan III jelas tidak cukup dan memperbesar resiko
kelahiran berat badan rendah, kemunduran pertumbuhan dalam rahim serta kematian
perinatal. ( Notobroto, 2002 )
Menurut Depkes RI, berat badan ibu sebelum hamil dan
kenaikan berat badan selama hamil sangat mempengaruhi hasil dari kehamilan
tersebut. Resiko akan meningkat pada kasus-kasus :
a.
Kekurangan berat
badan : wanita yang berat badannya kurang sebelum kehamilan cenderung akan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR )
b.
Kelebihan berat
badan : wanita yang kelebihan berat badan sebelum kehamilan cenderung mendapat
hipertensi dan diabetes.
c.
Kenaikan berat
badan yang berlebihan : kenaikan 3 kg atau lebih perbulan dapat diakibatkan
oleh makanan yang berlebihan, terkumpulnya cairan dan kemungkinan terjadi
kehamilan yang menginduksi hipertensi dan kehamilan kembar.
Pertambahan
berat badan ibu merupakan cermin dari pertumbuhan janin yang perlu diamati
sedini mungkin sehingga pertumbuhan janin dapat diketahui karena janin bukan
hanya bertambah besar tapi juga bertambah sempurna. ( Depkes RI )
2.
Penambahan berat
badan yang direkomendasikan
Menurut Ramiah ( 2007 ) penambahan berat badan yang
direkomendasikan ialah sebagai berikut :
a.
Sampai 14 minggu :
tidak ada penambahan berat badan atau penambahan sampai 1 kg.
b.
14 mg-20 mg :
penambahan berat sampai 3 kg ini adalah waktu ketika nafsu makan kembali normal
dan merasa sehat.
c.
20 mg-30 mg :
Penambahan berat badan sampai 1 kg ini adalah periode paling kritis bagi
penambahan berat dan anda tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan
selama waktu itu.
d.
30 mg-36 mg :
penambahan berat badan sampai 3 kg ini adalah tahap ketika ukuran bayi mulai
tumbuh.
36 mg-40 mg : idealnya anda tidak lagi bertambah berat
badannya pada saat ini.
0 Komentar