Apakah Marah Itu??
Marah adalah perasaan jengkel sebagai respons terhadap
kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman.
Perasaan marah merupakan hal yang normal bagi tiap individu.
Apa yang dimaksud prilaku
kekerasan??
Perilaku
kekerasan adalah keadaan seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan
secara fisik kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan yang
ditujukan mengungkapkan perasaan kesal
atau marah yang tidak konstruktif.
Apakah
faktor predoposisinya?
1.
Psikologis
§ Kegagalan yang dialami
§ Masa kanak tidak menyenangkan yaitu: perasaan ditolak, dihina,
dianiaya atau sanksi penganiayaan.
2.
Perilaku, sering melihat perilaku
kekerasan dirumah atau diluar rumah.
3.
Budaya tertutup dan membalas secara
diam dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan.
4.
Bioneurologis, kerusakan sistem
limbik otak.
Apakah Faktor Pencetusnya??
§ Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan,
percaya diri yang kurang,
§ Lingkungan ribut
§ Kritikan yang mengarah pada penghinaan
§ Kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan
§ Interaksi sosial yang provokatif
§ Konflik
Bagaimanakan Tanda dan Gejalanya??
Ø Tampak muka merah
Ø Pandangan tajam
Ø Otot tegang
Ø Nada suara tinggi
Ø Berdebat
Ø Tampak memaksakan kehendak
Ø Merampas makanan
Ø Memukul jika tidak senang
Bagaimana Cara Mengatasinya?
1.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya
saat jengkel atau marah
2.
Bantu klien mengidentifikasi penyebab
marah/jengkel
3.
Bicarakan dengan klien akibat/kerugian dari cara
yang dilakukan.
4.
Bantu klien untuk memilih cara yang paling tepat
dan bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang dipilh.
5.
Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam, jika
sedang kesal/memukul bantal/kasur atau olah raga atau melakukan pekerjaan yang
memerlukan tenaga
6.
Anjurkan klien untuk mengatakan bahwa dirinya
sedang kesal/tersinggung/jengkel (“saya kesal anda bicara seperti itu”, “saya
marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya”).
7.
Bantu klien melakukan cara-cara marah yang sehat,
latihan asertif dan latihan manajemen perilaku kekerasan dalam kelompok.
8.
Bantu klien untuk minum obat sesuai dengan yang
diprogramkan oleh dokter.
9.
Anjurkan klien beribadah/berdoa: meminta diberi
kesabaran oleh tuhan, dan mengadu kepada tuhan tentang kejengkelan yang
dialami.
0 Komentar