a. Tinjauan
Teori Tentang Sikap
a. Pengertian
Sikap adalah penilaian
(bisa berupa penyakit) seseorang terhadap stimulasi atau objek (dalam hal ini
adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit) (Notoatmodjo, 2007).
b. Indikator
Sikap
1) Sikap
terhadap sakit dan penyakit
Adalah bagaimana
penelitian penilaian atau pendapat seseorang terhadap : gejala atau tanda-tanda
penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan penyakit,
dan sebagainya.
2) Sikap
cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penilaian atau
pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara berprilaku hidup
sehat.
3) Sikap
terhadap kesehatan lingkungan
Adalah pendapat atau
penilaian seseorang lingkungan dan pengaruh terhadap kesehatan (Notoatmodjo,
2003).
c. Pembentukan
sikap
sikap sosial terbentuk
dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Dalam interaksi
sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai
objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi
pembentukan adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap
penting, media masa, intitusi atau lembaga pendidikan, dan lembaga agama, serta
faktor emosi dalam diri individu (Notoatmodjo, 2003).
d. Tingkatan
sikap
Seperti halnya dengan
pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan.
a) Menerima
(receiving)
Menerima
diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
(objek) (Notoatmodjo, 2007).
b) Merespon
(responding)
Memberikan
jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu
benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut (Notoatmodjo,
2007).
c) Menghargai
(valuing)
Mengajak
orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu
indikasi sikap tingkat tiga (Notoatmodjo, 2007).
d) Bertanggung
jawab (responsible)
Bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan
sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2007).
b. Pendidikan
Pendidikan berarti
bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju
kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan
untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB mantra yang dikutip Ntoatmodjo
(2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi
(Wawan, 2010).
c. Kepercayaan
Kepercayaan sering
diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu
berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Misalnya
wanita hamil tidak boleh makan telur agar tidak kesulitan waktu melahirkan
(Notoatmodjo, 2007).
d. Orang
penting sebagai referensi
Perilaku orang
lebih-lebih perilaku anak kecil, lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang
dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia
katakan atau perbuatan yang cenderung untuk dicontoh (Notoatmodjo, 2007).
e. Sumber-sumber
daya (resources)
Sumber daya disini mencakup
fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap
perilaku seseorang atau kelompok masyarakat. Pengaruh sumber daya terhadap
perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. Misalnya pelayanan puskesmas,
dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan puskesmas tetapi juga
dapat berpengaruh sebaliknya (Notoatmodjo, 2007).
Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan
penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola
hidup (way of life) yang pada umunya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini
terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat
bersama. Kebudayaan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan
peradaban umat manusia. Kebudayaan atau pola hidup masyarakat di sini merupakan kombinasi dari semua yang telah
disebutkan diatas (Notoatmodjo, 2007).
0 Komentar