Banyak mitos yang berkembang mengenai
hubungan sex saat hamil. Hubungan sex di kehamilan muda, misalnya dikatakan bisa mengakibatkan keguguran
atau bayi lahir cacat. Sedangkan
di kehamilan tua dikatakan dapat
menyebabkan infeksi bahkan keguguran
Keuntungan
Lapisan lendir tebal yang menutupi rahim akan membantu melindungi janin
dari infeksi
Kerugian
Sebagian wanita bisa mengalami pembengkakan vagina, kram perut selama atau
setelah bercinta tapi bagi sebagian wanita mungkin tidak mengalaminya.
Posisi
berhubungan yang aman dan nyaman
Berbaringlah di satu sisi badan. Posisi ini akan membuat pasangan anda
tidak menimpakan berat tubuhnya pada rahim anda
Gunakan kasur sebagai suport, perut yang membuncit bukan halangan jika anda berbaring pada punggung,
disisi ujung dan tempat tidur dengan kaki tertekuk dan pantat serta kaki anda menumpu
pada ujung kasur, suami bisa berdiri atau berdiri dengan
lutut di depan anda.
Berbaring pada satu sisi dengan posisi seperti sendok, sehingga
penetrasi suami tidak terlalu dalam.Penetrasi yang dalam dapat menyebabkan
ketidaknyamanan ketika kehamilan makin tua
Lakukan posisi dengan pihak istri diatas, yang tidak memberikan tekanan
pada rahim namun memberikan kontrol penetrasi yang lebih fleksibel
Cara behubungan intim dengan posisi
duduk dimana anda duduk di pangkuan suami yang tengah dduk
di kursi
Karena orgasme dapat menyebabkan kontraksi rahim ringan, begitu juga prostaglandin yang ada dalam sperma. Jangan melakukan
hubungan intim jika anda mempunyai kondisi–kondisi berikut :
1. Meningkatnya
resiko keguguran
2. Plasenta
previa/letak plasenta yang terlalu rendah
3. Ada riwayat
kelahiran prematur (kurang dari 36 minggu kehamilan)
4. Perdarahan
keluarnya cairan dari vagina
5. Kram perut
6. Serviks lemah
7. Serviks membuka
8. Kantong ketuban
pecah
9. Bekas herpes
Sex oral boleh saja dilakukan”
Aktivitas ini tidak membahayakan janin asal kedua belah pihak bebas dari penyakit kelamin.
0 Komentar