Untuk pertama
kalinya penyakit beercak coklat pada ubi kayu ditemukan oleh Zimmermann di Jawa
pada tahun 1902. Penyakit ini tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata bahwa penyakit tersebut terdapat disemua daerah penanaman
ubi kayu di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Penyakit ini merupakan penyakit daun
yang paling penting pada tanaman ini.
Gejala yang
timbul ialah bercak tampak jelas pada kesua sisi daun. pada sisi atas bercak
tampak coklat merata dengan tepi gelap yang jelas. Pada sisi bawah daun tepi
bercak kurang jelas dan di tengah bercak coklat terdapat warna keabu-abuan
karena adanya konidiofor dan konidium jamur. Bercak berbentuk bulat dengan
garis tengah 3 – 12 mm. Jika berkembang bentuk bercak dapat kurang teratur dan
agak bersudut – sudut karena dibatasi oleh tepi daun atau tulang – tulang daun.
Jika penyakit berkembang dengan terus menerus daun yang sakit menguning dan
mengering dan dapat gugur. Pada cuaca hujan dan panas jenis rentan dapat
menjadi gundul .
Penyebab
penyakit bercak coklat ialah cercosporidium henningsii. Hifa cendawan
ini berkembang dalam ruang sela-sela sel, membentuk stroma dengan garis tengah
20 – 45µm. Stroma membentuk konidiofor dalam berkas – berkas yang rapat.
Konidiofor coklat kehijauan pucat, warna dan lebar merata, tidak bercabang,
dengan 0 – 2 bengkokan, bulat pada ujungnya dan mempunyai bekas spora yang
kecil atau sedang. Konidium dibentuk pada kedua sisi daun pada ujung
konidiofor, berbentuk tabung, lurus atau agak bengkok, kedua ujungnya membulat
tumpul, pangkalnya berbentuk tumpul. Cendawan membentuk peritesium hitam, bergaris
tengah 100µm, kadang – kadang tampak tersebar pada bercak di permukaan atas
daun. Askus seperti gada memanjang, berisi 8 spora.
Daur penyakit
pada tanaman ini berasal dari angin atau hujan yang membawa spora dari bercak
tua dan daun tua yang sudah rontok ke permukaan daun sehat. Jika udara cukup
lembab, konidium berkecambah, membentuk pembuluh kecambah. Penetrasi terjadi
melalui mulut kulit dan jamur meluas dalam jaringan lewat ruang sela-sela sel.
Dalam cuaca panas dan lembab memerlukan waktu 12 jam. Selama musim kemarau
cendawan mempertahankan diri pada bercak-bercak tua.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyakit sangat bergantung pada ketahan ubi kayu yang
memiliki ketahan berbeda pada bercak coklat. Pada umumnya daun tua lebih rentan
daripada daun muda yang lebih tinggi letaknya. Tetapi pada jenis yang rentan,
tangkai daun, bahkan buah yang muda sering terdapat serangan yang berat.
Penyakit ini sangat dibantu oleh curah hujan dan suhu yang tinggi
Pengendalian dari penyakit ini
ialah dengan menanam jenis yang tahan, menanam tidak terlalu rapat untuk
mengurangi kelembaban pertanaman, pengendalian dapat dilakuakan dengan
penyemprotan fungisida tembaga. Tetapi biaya pengendalian ini mungkin tidak
tearturup oleh kenaikan biaya produksi yang di peroleh.
0 Komentar