MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN GIGI
(KOMPONEN KOMUNIKASI DAN MEDIA
KOMUNIKASI)
DISUSUN OLEH :
USI HIDAYATI (14250033)
DIII KEPERAWATAN GIGI
POLTEKES KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Komunikasi Keperawatan Gigi ”.
Makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa pada
khususnya dan masyarkat pada umumnya. Penyusun mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam pemilihan kata maupun
penyajiannya. . Untuk itu, penyusun mengharapkan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini. Atas saran yang diberikan, penyusun menghaturkan
terimakasih.
BandarLampung, Oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi adalah hubungan kontak
antar dan antara manusia baik individu maupun . Dalam kehidupan sehari-hari
disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia
itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya.
Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda
komunikasi(Widjaja,1986).
Sementara
itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian
sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran
penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara
berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional
(penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan
aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar
manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya
suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang
terkandung dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sumber
(resource), pesan (message), saluran (chanel, media) dan penerima
(receiver,audience).
B.
Tujuan
1. Mendefinisikan apa itu Komunikasi
2. Mengetahui apa aja yang ada didalam
Komponen Komunikasi
3. Mengetahui apa saja yang ada dalam
Proses Komunikasi
4. Mengkaji dan memaparkan Komponen
Komunikasi dan Proses Komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia
baik individu maupun . Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak
ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang
pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi(Widjaja,1986).
Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab
diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor
komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern
yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika
dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya.
Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses
komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan
manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan
mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi. Unsur-unsur
yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (message), saluran (chanel,
media) dan penerima (receiver,audience).
1.2 KOMPONEN KOMUNIKASI
Terdapat lima unsur dasar dalam
komunikasi, yaitu pengirim, penerima, medium, pesan, dan beberapa bentuk umpan
balik (tanggapan penerima pesan).
a. Pengirim
Pengirim sebagai pemrakarsa komunikasi, dapat merupakan sumber formal maupun
informal. Sumber komunikasi formal mungkin berupa organisasi untuk memperoleh
laba (komersial) maupun nirlaba. Sumber informal mungkin orang tua, atau teman
yang memberikan informasi atau nasihat mengenai produk.
b. Penerima
Penerima komunikasi pemasaran formal cenderung menjadi calon atau pelanggan
yang dibidik (yaitu anggota audien yang dibidik oleh pemasar). Audien perantara
dan yang tidak diharapkan juga mungkin menerima komunikasi para pemasar.
Contoh, audien perantara adalah grosir, distributor, dan pedagang ritel, yang
menerima iklan perdagangan pemasar yang dimaksudkan untuk membujuk mereka agar
mau memesan dan mengadakan persediaan berang dagangan. Audien yang tidak
diharapkan yaitu setiap orang yang terbuka terhadap pesan yang tidak ditargetkan
khusus oleh pengirim.
c. Medium
Medium atau saluran komunikasi mungkin impersonal (misalnya, media massa) atau
interpersonal (pembicaraan resmi antara tenaga penjual dan pelanggan atau
pembicaraan informal antara dua orang atau lebih yang terjadi secara langsung
baik melalui telepon, surat maupun online).
d. Pesan
Pesan dapat bersifat verbal (lisan atau tertulis), nonverbal (foto, ilustrasi,
atau symbol), atau kombinasi keduanya. Pesan verbal biasanya dapat mencakup
informasi produk atau jasa yang lebih spesifik daripada pesan nonverbal. Pesan
verbal yang digabungkan dengan pesan nonverbal sering memberikan lebih banyak
informasi kepada penerima daripada salah satu diantara keduanya.
e. Umpan Balik
Umpan balik merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam komunikasi
interpersonal dan impersonal. Umpan balik yang cepat waktunya memungkinkan
pengirim untuk memperkuat, mengubah, atau memodifikasi pesan untuk menjamin
agar dapat dimengerti sesuai dengan yang dimaksudkan.
Komponen yang terdapat dalam sebagai komunikasi
adalah :
1. Pengajar
dapat menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan/komunikator
2. Pembelajaran
sebagai penerima pesan
3. Materi
pelajaran sebagai pesan
4. Alat
bantu pembelajaran sebagai saluran atu media pembelajaran
5.
Ada factor
lain dalam pembelajaran adalah umpan balik yang manifestasinya berupa
pertanyaan ,jawaban, dan persilangan , baik dari pembelajar maupun pengajar.
1.3 PROSES
KOMUNIKASI
·
Pemrakarsa Pesan (Sumber)
Sponsor atau pemrakarsa pesan harus memutuskan kepada siapa
pesan harus dikirim dan apa yang harus disampaikannya, dan kemudian merumuskan
pesan sedemikian rupa sehingga artinya ditafsirkan oleh audien yang dibidik
persis seperti yang dimaksudkan. Sumber komunikasi impersonal biasanya adalah
organisasi yang mengolah dan mengirimkan pesan yang tepat melalui departemen
khusus atau juru bicara. Publisitas biasanya merupakan hasil usaha hubungan
masyarakat dan cenderung dapat lebih dipercayai karena sumber atau maksud komersialnya
tidak mudah diketahui.
·
Kredibilitas
Kredibilitas sumber mempengaruhi perumusan pesan.
Kredibilitas sumber yang merupakan unsur penting dalam daya persuasif pesan
sering didasarkan pada maksud yang diharapkan.
·
Kredibilitas Sumber Informal
Sumber informal atau sumber-sumber editorial dianggap
dianggap sangat obyektif dan sangat kredibel. Kredibilitas yang meningkat yang
diberikan oleh sumber informal tidak dapat dijamin sepenuhnya, walaupun ada aura
obyektivitas yang dirasakan.
·
Kredibilitas Sumber Formal
Sumber-sumber
formal yang dirasa netral mempunyai kredibilitas yang lebih besar daripada
sumber-sumber komersial karena persepsi bahwa mereka lebih obyektif dalam
menilai produk. Kredilitas sumber komersial lebih problematic dan biasanya
didasarkan pada penilaian gabungan atau reputasi, keahlian, pengetahuan,
saluran ritel, dan jurubicara perusahaan.
·
Kredibilitas Jurubicara dan
Pendukung
Para
konsumen kadang-kadang melihat jurubicara yang menyampaikan pesan produk
sebagai sumber atau pemrakarsa pesan. Para peneliti telah mempelajari hubungan
antara pengertian konsumen mengenai pesan dan bujukan, dan telah menemukan
bahwa jika pengertian rendah, para penerima tergantung pada kredibilitas
jurubicara dalam membentuk sikap terhadap produk, tetapi jika pengertian dan
pengolahan informasi sistematis tinggi, keahlian sumber jauh lebih kecil pengaruhnya
terhadap sikap penerima.
·
Kredilitas Pesan
Pengalaman
sebelumnya yang diperoleh konsumen atas produk atau pedagang ritel tertentu
berpengaruh besar terhadap kredibilitas pesan. Harapan terhadap produk yang
terpenuhi cenderung meningkatkan kredibilitas pesan pada masa mendatang,
sebaliknya produk yang mengecewakan cenderung mengurangi kredibilitas pesan
pada waktu berikutnya.
·
Pengaruh Waktu Terhadap Kredibilitas
Sumber
Pengaruh persuasive dari sumber-sumber yang berkredibilitas
tinggi tidak selalu bertahan lama, walaupun lebih berpengaruh daripada sumber
yang berkredibilitas rendah. Riset menunjukkan bahwa baik pengaruh kredibilitas
yang positif maupun negatif cenderung lenyap setelah sekitar 6 minggu. Gejala
seperti ini disebut efek penidur (sleeper effect).
1.4 AUDIEN (PENERIMA PESAN) YANG
DIBIDIK
Para penerima pesan menafsirkan pesan yang mereka terima
berdasarkan pengalaman dan karakteristik pribadi.
Pengertian
Tingkat
ketepatan arti yang diperoleh dari pesan merupakan fungsi dari karakteristik
pesan, kesempatan dan kemampuan penerima untuk mengolah pesan itu, dan motivasi
penerima. Karakteristik pribadi seseorang mempengaruhi ketepatan dalam
menafsirkan pesan.
Suasana Hati (Mood)
Suasana
hati atau pengaruh perasaan memainkan peranan penting terhadap cara pesan yang
diterima. Suasana hati konsumen mempengaruhi cara bagaimana sebuah iklan
diterima, diingat, dan ditindaklanjuti.
Hambatan Komunikasi
Berbagai
hambatan terhadap komunikasi dapat mempengaruhi ketepatan interpretasi pesan
oleh konsumen. Hambatan ini meliputi:
- Persepsi selektif, para
konsumen cenderung mengabaikan iklan-iklan yang tidak mengandung
kepentingan khusus atau tidak berkaitan dengan mereka.
- Kegaduhan psikologis, misalnya
pesan-pesan iklan yang bersaing, dapat mengganggu penerimaan suatu pesan.
1.5 Proses
Komunikasi dalam Pembelajaran
Proses
Komunikasi
Komunikasi terjadi bila ada sumber informasi yang
merupakan bahan atau materi yang akan disampaikan oleh komunikator . Sebelum
komunikasi disampaikan oleh komunikator perlu melakukan penyandian (encoding)
untuk mengubah ide dalam otak kedalam suatu sandi yang cocok dengan
transmitter. Contoh drai bentuk penyandian ini adalah kata-kata dalam
komunikasi non verbal,anggukan kepala, sentuhan, kontak mata dan sebagainya.
Setelah pesan disandikan kemudian komunikator menyampaikan pesan kepada
penerima pesan ( komunikan) melalui saluran atau media. Ketepatan komunikan
dalam menerima pesan sangat dipengaruhi oleh kemampuan komunikan dalam
melakukan penafsiran atau decoding disamping juga dipengaruhi oleh factor
pengganggu ( noice) . Ketepatan komunikasi dalam dalam menafsirkan pesan
(decoding) dipengaruhi oleh banyak hal misalnya : pengetahuan,pengalaman,fungsi
alat indra yang digunakan dan sebagainya.Komunikasi berlangsung secara efektif
bila terjadi feed back yang baik antara penerima pesan dan pembawa pesan
sebelum terjadinya perubahan atau efek sebagai dampak dari komunikasi.
Pembelajaran pada
hakekatnya adalah proses komunikasi.
Melalui proses komunikasi, pesan dapat diterima, diserap, dan dihayati penerima
pesan, maka agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komuniaksi, perlu
digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi. Dalam pembelajaran
dikelas, sarana/fasilitas alat yang digunakan untuk memperlancar komunikasi
disebut dengan media pembelajaran. Komponen yang terdapat dalam proses
komunikasi adalah pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan.
Dalam proses
pembelajaran, jika dikaitkan dengan komponen komuniksi diatas, maka komponen
yang terdapat pada aktivitas atau proses pembelajaran pada prinsipnya sama
dengan komponen komunikasi. Artinya pada proses pembelajaran telah menjalankan
proses komunikasi tersebut. Komponen yang terdapat dalam pembelajaran sebagai
komunikasi adalah:
·
Pengajar dapat
menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan / komunikator
·
Pembelajar
sebagai penerima pesan
·
Materi
pelajaran sebagai pesan
·
Alat bantu
pembelajaran sebagai saluran atau media pembelajaran
·
Ada faktor lain
dalam pembelajaran adalah umpan balik yang manifestasinya berupa pertanyaan,
jawaban, dan persilangan pendapat, baik dari pembelajar maupun pengajar.
Apabila proses pembelajaran adalah komunikasi, maka pertama,
pesan yang aakan dikomunikasikan adalah isi pelajaran yang terdapat dalam
kurikulum. Kedua, sumber pesan, dapat saja pengajar, pembelajar, penulis buku,
ataupun orang lain. Pada posisi ini, pembelajar, dapat saja sebagai sumber
pesan dalam proses pembelajaran dan pengajar dapat menerima informasi dari
pembelajar dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi timbale balik dan
posisi pengajar tentun saja sebagai penerima pesan. Ketiga, penerima pesan
adalah pembelajar. Dalam proses belajar dapat saja pembelajar sebagai penerima
pesan dan juga sebagai pemberi pesan kepada pengajar. Keempat, saluran yang
digunakan. Dalam pembelajaran dapat menggunkan alat-alat Bantu pembelajaran
atau media pembelajaran, yang disebut dalam komponen komunikasi adalah saluran.
Pengajar perlu
mengetahui dasar-dasar komunikasi dan keterampilan dasar mengajar dalam proses
pembelajaran. Seorang pengajar biasanya mampu berkomunikasi secara baik dengan
siapapun, baik dengan pembelajarannya, maupun dengan sesame koleganya. Selain
keterampilan dasar komunikasi pengajar juga harus mampu mendesain dan
menggunakan metode pemberian tugas kepada pembelajar, sebab tugas dapat membuat
proses belajar menjadi menyenangkan, efektif, dan efisien.
Tugas dapat
pula memberi kesempatan kepada pebelajar untuk menerima informasi baru,
mengaplikasikan, menganalisis, bahkan mengevaluasi informasi tersebut. Manfaat
lain dari pemberian tugas adalalah menciptakan proses pembelajaran yang
berpusat pada pembelajar. Dalam posisi ini, ada tiga peran pengajar dalam
pemberian tugas, yaitu: pengajar sebagai perencana, pengajar sebagai
fasilisator, dan pengajar sebagai evaluator.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran
pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Melalui proses
komunikasi, pesan dapat diterima, diserap, dan dihayati penerima pesan, maka
agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komuniaksi, perlu digunakan sarana
yang dapat membantu proses komunikasi. Dalam pembelajaran dikelas,
sarana/fasilitas alat yang digunakan untuk memperlancar komunikasi disebut
dengan media pembelajaran. Komponen yang terdapat dalam proses komunikasi adalah
pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan.
Dalam proses
pembelajaran, jika dikaitkan dengan komponen komuniksi diatas, maka komponen
yang terdapat pada aktivitas atau proses pembelajaran pada prinsipnya sama
dengan komponen komunikasi. Artinya pada proses pembelajaran telah menjalankan
proses komunikasi tersebut. Komponen yang terdapat dalam pembelajaran sebagai
komunikasi adalah:
·
Pengajar dapat
menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan / komunikator
·
Pembelajar
sebagai penerima pesan
·
Materi
pelajaran sebagai pesan
·
Alat bantu
pembelajaran sebagai saluran atau media pembelajaran
·
Ada faktor lain
dalam pembelajaran adalah umpan balik yang manifestasinya berupa pertanyaan,
jawaban, dan persilangan pendapat, baik dari pembelajar maupun pengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Mudakir .2006.Komunikasi Keperawatan
Aplikasi Dalam Pelayanan.Yogyakarta.Graha Ilmu Hal 14
http://cafe-ekonomi.blogspot.co.id/2009/11/makalah-komunikasi.html
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/proses-komunikasi-dalam-pembelajaran.html
By
Budi Wahyono
0 Komentar