A.
TINJAUAN TEORI GIZI SEIMBANG
1.
Pengertian
Gizi
seimbang adalah makanan yang terdiri dari bermacam-macam unsur yang diperlukan
oleh tubuh seprti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
(Barasi, 2009).
2.
Klasifikasi Nutrisi
a.
Makronutrisi diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh
biasanya dalam kisaran puluhan gram. Seperti :
1)
Karbohidrat
Fungsi
utamanya adalah sebagai sumber energi dalam bentuk glukosa.
Contoh
: nasi, kentang, ubi, gandum, roti
2)
Lemak
Fungsinya
untuk menghasilkan energi dan menyusun cadangan energi utama bagi tubuh, dalam
jaringan adifosa.
Contoh
: minyak goreng, gajih, susu
3)
Protein
Fungsi
untuk mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan,
dan perbaikan.
Contoh
: hewani (telur, daging, ikan), nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan)
b.
Mikronutrien adalah zat yang diperlukan dalam jumlah sedikit
oleh tubuh.
1)
Mineral
Fungsi
peran struktural dan keseimbangan asam basa.
Contoh
: kalsium, fosfor, natrium, kalium
2)
Vitamin
Dibagi
menjadi 2 macam yaitu:
a)
Vitamin larut dalam air
Yaitu
vitamin B complex dan vitamin C berfungsi sebagai metabolisme, pembelahan sel,
antioksidan, dan lain-lain.
Contoh
: jeruk, pisang, temulawak
b)
Vitamin larut dalam lemak
Yaitu
vitamin A, D, E, K berfungsi sebagai intergritas sel, homestatis, peran
antioksidan.
Contoh
: wortel, tomat, alpukat
3.
Air
Berfungsi
menciptakan media dasar tempat berlangsungnya semua reaksi dalam tubuh. Asupan
cairan yang tidak cukup akan dengan cepat mengganggu fungsi metabolisme tubuh
dan kinerja mekanisme homeostatis.
4.
Akibat kekurangan gizi pada manusia
Ada
4 jenis penyakit gangguan yang sering menimpa penduduk yaitu :
a.
Akibat kekurangan energi dan protein (KEP)
Ada
2 bentuk KEP yaitu :
1)
Marasmus
Pada
penderita marasmus terjadi kekurangan protein dan kekurangan energi.
Ada
3 ciri dari penderita marasmus adalah sebagai berikut :
a)
Anak tampak sangat kurus dan kemunduran otot tampak sangat
jelas, berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut
umur.
b)
Wajah anak tampak seprti muka orang tua, muka tampak keriput
dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia lanjut.
c)
Ditemukan tanda-tanda defisiensi gizi yang lain seprti
kekurangan Vit C, Vit A dan zat besi.
2)
Kwarshiokor
Pada
penderita kwarshiorkor hanya terjadi kekurangan protein saja.
Ada
4 ciri dan penderita kwarshiorkor adalah sebagai berikut :
a)
Adanya oedem pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain seprti
bengkak karena ada cairan tertumpuk.
b)
Gangguan pertumbuhan badan. Berta dan panjang tidak dapat
mencapai sesuai dengan umurnya.
c)
Perubahan aspek kejiwaan yaitu anak kelihatan memelas,
cengeng, lemah dan tidak ada selera makan.
d)
Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik
walaupun masih tampak adanya lapisan lemak dibawah kulit.
b.
Akibat kekurangan vitamin A
tanda awal kekurangan vitamin A adalah turunya kemampuan
melihat dalam cahaya samar, biasanya penderita lama sekali tidak dapat melihat
apabila memasuki ruangan yang agak gelap secara tiba-tiba.
Penanggulangan kekuranga vitamin A dilakukan selain dengan
jalan penyuluhan guna memperbaiki makanan agar lebih banyak mengkonsumsi bahan
makanan sumber vitamin seprti sayuran hijau, dan buah-buahan berwarna,
dilakukan juga pemberian vitamin dosis tinggi yaitu 200.000-200.000 SI.
c.
Akibat kekurangan zat besi (anemia gizi)
Zat besi dalam darah merah berada sabagai bagian dari
hemoglobin dan pigmen sel merah, mineral tersebut bertindak sebagai pembawa
oksigen dan karbondioksida. Jika tidak terdapat cukup besiuntuk memenuhi
kebutuhan tubuh, maka jumlah hemoglobin dalam sel darah berkurang dan keadaan
tidak sehat timbul yang dikenal sebagai anemia gizi. Rendahnya kadar Hb dalam
darah dilihat apabila bagian kelopak mata penderita terlihat berwarna pucat.
d.
Akibat kekurangan iodium
Kekurangan iodium akan mengakibatkan akan membesarnya
kelenjar gondok. Penyakit kelenjar gondok dapat terjadi pada semua umur.
5.
Akibat kelebihan zat energi
a.
Berat badan meningkat, timbuanan lemak meningkat dan terjadi
kegemukan (obesitas).
b.
Bila mengkonsumsi protein berlebihan menyebabkan beban kerja
ginjal semakin berat dan bila terus berlebihan akan menimbulakan gangguan pada
ginjal.
Dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti
penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, dan kanker.
0 Komentar