JARAK PAGAR SEBAGAI SUMBER
BIOFUEL (BAHAN BAKAR NABATI)
Tanaman jarak menghasilkan biji
jarak pagar yang terdiri dari 65 persen berat kernel (daging buah) dan 35 persen berat kulit. Inti
biji (kernel) jarak pagar mengandung sekitar 50 persen minyak sehingga dapat
diekstrak menjadi minyak jarak dengan cara mekanis.Minyak jarak dihasilkan dari daging buah biji
jarak melalui proses ekstraksi dengan menggunakan mesin pengepres minyak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar lemak
kasar yang terdapat pada biji jarak adalah 47.25%, protein kasar 24.60% , serat
kasar 10.12%, kadar air 5.5%, abu 4.5% dan karbohidrat 7.99%.
Minyak jarak adalah minyak nabati yang
diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak. Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak kastroli. Minyak ini serba guna dan
memiliki karakter yang khas secara fisik. Minyak jarak pagar memiliki sifat
sebagai berikut : flash point 236 0C, densitas pada 15 0C adalah 0,9177 g/cm3, viskositas
pada 30 0C adalah 49,15 mm2/s, residu karbon(dalam 10% residu
destilasi) 0,34 % (m/m), kandungan debu sulfat 0,007% (m/m), pour point -2,5 0C, kandungan sulfur <1>
Keistimewaan minyak jarak, pada
suhu ruang berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah maupun suhu sangat
tinggi sehingga tidak berubah sifat (akan tetap dalam bentuk cair) dalam suhu
panas maupun dingin bahkan hingga 17 0C. Sifat spesifik lain minyak
ini, banyak dipakai sebagai bahan industri karena gugusan hidroksil yang
letaknya dekat dengan ikatan rangkap. Keistimewaan lainnya, sebagian besar asam
lemaknya tidak jenuh. Asam lemak yang ikut menyusun trigliserida minyak jarak
adalah14,2 % asam palmitat,
6,9 % asam stearat, 43,2 % asam oleat dan 34,3 % asam linoleat.
Pada umumnya wujud BBN dari biji
jarak ini seperti minyak goreng, kental, licin, dan baunya tidak mencolok.
Minyak jarak Jatropha curcas L berwarna kuning bening,
memiliki bilangan iodine tinggi yaitu 105,2 mg yang berarti kandungan minyak
tak jenuhnya sangat tinggi, terutama terdiri atas asam oleat dan linoleat yang
mencapai 90%. Selain itu minyak jarak pagar (Jatropha curcas L) mempunyai ikatan rangkap
sehingga viskositasnya rendah (encer), sedangkan minyak jarak kepyar (Ricinus
communis), tidak memiliki ikatan rangkap dan mempunyai gugus OH sehingga
minyaknya lebih kental. Pada suhu 250C viskositas minyak jarak
kepyar/ricinus mencapai 600-800 cP dan pada suhu 1000C mencapai
15-20 cP, sehingga minyak jarak kepyar/ricinus sesuai untuk digunakan sebagai
pelumas.
Pemanfaatan minyak jarak dan turunannya (derivat) sangat luas dalam
berbagai industri:sabun, pelumas, minyak rem dan hidrolik, cat, varnish, pewarna, plastik tahan dingin,pelindung (coating), tinta, malam dan semir, nilon, farmasi (1% dari total produk dunia), dan parfum. Dalam jumlah kecil minyak jarak dan turunannya juga digunakan untuk
pembuatan kosmetik, semir dan lilin. Sebelum digunakan untuk berbagai
keperluan, minyak jarak perlu diolah lebih dahulu. Pengolahan ini meliputi
dehidrasi, oksidasi, hidrogenasi, sulfitasi, penyabunan dan sebagainya.
Pengolahan tersebut mengakibatkan perubahan sifat fisiko-kimia minyak jarak.
0 Komentar