Lego adalah kependekan dari dua kata
Denmark:
leg (bermain) dan godt (baik). Berawal dari bengkel tukang kayu, layaknya
cerita dongeng, Lego berkembang menjadi pabrik mainan yang melegenda dengan
area pemasaran mencapai 130 negara.
Legoland Parks berada dibawah Global
Family Attactions Division dari LEGO company mereka telah mempunyai merek
themes parks yang perkembangan dengan bisnis utama sebagai manufaktur mainan
anak-anak. Sejak 1960s, perusahaan berusaha menginternasional, perusahaan
mempunyai 57 tambahan/cabang didalam 30 negara, dengan sales yang tersebar
diseluruh dunia untuk produknya di lebih 130 bangsa.
Kesulitan melanda Lego. Pionir Eropa
itu terus tercecer dalam persaingan industri mainan anak-anak. kemudian Lego
berada di titik simpang yang kritikal: antara mainan tradisional dan mainan
berbasis virtual seiring berkembangnya internet.
Kemudian LEGO merekrut seorang
konsultan, Knudstorp.
Ia memutuskan untuk melakukan pembenahan.
Dari sisi organisasi, Knudstorp
menyederhanakan struktur manajemen. Yang tergolong signifikan, upaya
menumbuhkan budaya komersial melalui skema kerja base pay dan komunikasi
terbuka. Ketika mengambil alih kursi CEO, Knudstorp mengubah keadaan perusahaan
keluarga ini secara drastis: rendah hati dan komunikasi dengan seluruh karyawan
via blog pribadi.
Menurut analis, kendati perubahan budaya
sangat signifikan, namun titik krusial dalam proses turn around Lego adalah
upaya menarik kembali pasar. Selama ini, salah satu yang membuat kinerja Lego
hancur adalah faktor eksternal, yaitu kelesuan yang secara umum melanda
industri mainan tradisional akibat persaingan yang tak sehat (misalnya,
peniruan), kompetisi gadget canggih, dan berkurangnya angka kelahiran di
sejumlah negara berkembang yang menjadi pasar Lego.
Knudstorp menempuh cara jitu dengan
meluncurkan Lego Digital Designer. Ini adalah free software yang dapat
didownload dari situs Lego. Lewat peranti lunak gratisan ini, seseorang dapat
menciptakan model mainan Lego berbentuk tiga dimensi, untuk kemudian
menguploadnya kembali sehingga masuk ke dalam pabrik virtual Lego Factory. Lego
memproduksi dan menjual model mainan yang dipandang menarik minat pelanggan.
Produk ini sukses. Anak-anak
menyukainya, terus mengakses situs Lego, dan mendownload program designer.exe
dari situs idd.lego.com. Situasi ini yang tentu saja menggembirakan petinggi
Lego. Dengan fokus pada re-invention permainan anak-anak, perusahaan ini telah
menemukan kembali jalan kesuksesan.
Strategi ke depan
·
Di
akhir tahun 1990-an perusahaan menetapkan missi untuk menjadi merek global
paling kuat bagi keluarga dan anak-anak. Missi ini direalisasikan dengan
menawarkan penemuan dan percobaan baru bagi anak-anak, sedangkan bagi orang tua
sebagai kreativitas dan ketenangan dari adanya globalisasi.
Untuk meningkatkan penjualannya, perusahaan
LEGO membuat robotics (LEGO Mindstorms),
Bionicle (LEGO Teknik) dan kerjasama lisensi dengan Walt Disney Korporasi.
0 Komentar