FISIOLOGI
SEKS
*      
Seks yang hangat dan memuaskan selalu
didambakan suami istri, walaupun dalam keadaan hamil.
*      
Aktifitas seksual  didahului oleh libido yaitu proses yang
terjadi di otak, dipengaruhi kondisi psikis atau kejiwaan.
*      
Pengaruh tersebut meliputi keadaan jiwa
pada saat itu, keharmonisan suami istri, kondisi sekitar.  
SEKS
YANG AMAN PADA KEHAMILAN
*      
Secara umum hubungan seksual tetap
diperbolehkan pada kehamilan dan tidak akan menimbulkan bahaya asal dilakukan
dengan hati-hati.
*      
Bila ada riwayat atau ancaman abortus
dan kelahiran prematur, dianjurkan untuk menunda hubungan seksual  sampai usia kehamilan 16 minggu.
*      
Pada akhir kehamilan  sebaiknya mengurangi atau menghentikan
aktifitas seksual karena dapat menimbulkan rasa nyeri dan perdarahan, saat itu
kepala bayi sudah mulai masuk rongga panggul yaitu kurang lebih 4 minggu
sebelum persalinan.
Triwulan  I
*      
Terjadi perubahan fisik dan mental pada
istri, kondisi istri lemah karena adanya mual muntah dan nafsu makan menurun ,
biasanya istri menolak hubungan seksual.(Disini sangat diperlukan  pengertian suami).  
*      
Resiko yang mungkin timbul ialah rasa
nyeri , perdarahan, abortus dan kelahiran prematur, untuk itu dianjurkan  melakukan kontak seksual dengan hati-hati dan
dengan posisi yang benar.
*      
Pada istri yang tidak mengalami mual
muntah serius, aktifitas seksual tidak terganggu, bahkan sering meningkat
karena pasangan merasa bahagia dengan kehamilan sang istri.
Triwulan  II
*      
Mual muntah telah hilang, kesehatan
meningkat , perasaan senang karena hamil, maka sekitar 80 % wanita meningkat
dorongan seksualnya.
*      
Suami lebih bergairah karena perasaan
bahagia istrinya telah hamil dan melihat istrinya menjadi lebih montok.
*      
Fase ini kontak seksual meningkat,
optimal, aman dan nyaman.
Triwulan  III
*      
Kehamilan memberatkan istri, susah
makan, banyak keringat , daya tarik menurun , sehingga kontak seksual tidak
memuaskan.
*      
Kontak seksual dirasakan sebagai
ancaman , stimulasi yang berlebihan pada leher rahim dapat menimbulkan
kontraksiyang bisa mengakibatkan nyeri, perdarahan dan abortus, sehingga
biasanya istri menolak hubungan seksual.
*      
Pasangan suami istri yang harmonis
biasa menerima keadaan tersebut , bagi pasangan yang tidak harmonis dapat
menimbulkan  konflik dan perselingkuhan.
Kesimpulan
*      
Kehidupan  seksual merupakan kebutuh- an dasar manusia,
tidak terkecuali pada pasangan dengan kehamilan.
*      
Perlu dibicarakan  bersama cara -cara kontak seksual yang nyaman
selama kehamilan, sehingga suami istri 
bisa menikmatinya dan kehamilanpun tetap aman.

0 Komentar